Strip Komik REMAH (Remaja Anti Hoax)

STRIP KOMIK REMAH (REMAJA ANTI-HOAX):
ANTI-HOAX SANG PENDIDIK

Muzakki Bashori, S.Pd., M.A.
SMK Wisudha Karya Kudus

Berdasarkan laporan riset We Are Social dan Hootsuite yang dirilis pada April 2017, Indonesia menempati peringkat keempat dengan jumlah pengguna media sosial Facebook teraktif di dunia (http://tekno.liputan6.com). Meningkatnya kemajuan teknologi informasi komunikasi saat ini, termasuk kehadiran berbagai media sosial di dunia maya, merupakan sebuah fenomena yang memiliki dampak baik dan buruk bagi masyarakat maupun pelajar. Adapun salah satu dampak buruk dari fenomena ini adalah kian maraknya penyebaran hoax atau berita palsu. Terkait hal ini, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, meminta agar para pelaku penyebar berita palsu atau hoax dan juga fitnah untuk segera ditindak tegas dan keras. Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah melarang kegiatan memproduksi, menyebarkan dan/atau membuat dapat diaksesnya konten maupun informasi yang tidak benar kepada masyarakat (http://nasional.kompas.com). Munculnya hoax dan mudah tersebarnya berita palsu ini di kalangan masyarakat dan pelajar tentu saja sangat mengkhawatirkan, mengingat hoax dapat menimbulkan keresahan, miskomunikasi dan akibat paling fatalnya adalah merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Dapat dibayangkan apabila hoax menyebar secara luas, maka tidak akan terhitung berapa banyak kerugian individu, masyarakat dan negara.
Adapun beberapa efek buruk dari tersebarnya hoax adalah dapat menyebabkan suatu pihak mengalami kerugian, memberikan reputasi buruk kepada seseorang ataupun sesuatu, menyebarkan fitnah, dan menyebarkan informasi yang salah. Lebih lanjut, Dr. Graham Davey, seorang ahli psikologis dari Inggris, mengatakan bahwa “…[B]erita negatif secara signifikan dapat mengubah suasana hati seseorang, terutama jika di dalam berita tersebut ada penekanan pada penderitaan dan dibumbui komponen emosional dari cerita.” (https://meetdoctor.com). Beberapa contoh berita palsu atau hoax yang pernah merebak pada tahun 2017 antara lain Petugas Kebun Binatang Surabaya Menghamili Orang Utan, Sinar Kosmik yang Melewati Bumi Malam Hari, Anak TK Meninggal Saat Tidur Akibat Kekenyangan, Lintah di Dalam Kangkung, Motor Meledak Karena Handphone di Dalam Jok, Serangga Trypophobia, Pokemon Go, Om Telolet Om dan Yahudi. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah media edukasi yang menarik dan kreatif sebagai materi pendukung kampanye anti-hoax bagi para pelajar. Media yang diusulkan oleh Penulis adalah Strip Komik REMAH (Remaja Anti-Hoax).
Strip Komik merupakan salah satu bentuk komik yang pada umumnya cerita atau episode dalam satu halamannya habis atau tamat dalam sekali baca. Biasanya terdapat pesan yang dapat langsung diambil oleh pembaca setelah selesai membaca satu halaman strip komik tersebut. Franz & Meier (1994) mengatakan bahwa komik, termasuk strip komik, adalah cerita yang menekankan pada gerak dan tindakan yang ditampilkan lewat urutan gambar yang dibuat secara khas dengan paduan kata-kata. Sementara, menurut McCloud (2002), (strip) komik merupakan gambar-gambar dan lambang-lambang lain yang terjukstaposisi dalam urutan tertentu untuk menyampaikan informasi dan/atau mencapai tanggapan estetis dari pembaca. Lebih lanjut, McCloud (2002) mengemukakan bahwa gambar-gambar yang berurutan merupakan sarana komunikasi yang unggul. Hurlock (1978) menambahkan bahwa (strip) komik dapat memberikan model yang dapat digunakan untuk mengembangkan kepribadian anak. Sebagaimana halnya genre sastra anak yang lain, (strip) komik pun dapat dijadikan sebagai sarana komunikasi, sarana untuk menyampaikan cerita, pesan, dan bahkan sampai pada hal-hal yang berbau ilmiah sekalipun. Maka dari itu, Strip Komik REMAH hadir sebagai media edukasi untuk melawan gencarnya hoax dan sebagai katalisator terhadap lingkungan pergaulan yang kurang kondusif antar pelajar. Upaya menghadirkan strip komik ini juga sekaligus sebagai bentuk rekayasa sosial yang dapat dilakukan kepada para pelajar selaku generasi penerus bangsa.
Strip Komik REMAH merupakan sebuah strip komik yang mengisahkan dua pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yaitu Dhika dan Bagus yang ingin mewujudkan kesadaran anti-hoax khususnya di kalangan pelajar di Indonesia. Media berupa strip komik dipilih karena strip komik merupakan bacaan yang happening di kalangan pelajar, penjabaran materinya ringan, kontekstual, dan tidak monoton, serta dilengkapi dengan ilustrasi gambar yang menarik. Sementara, istilah REMAH merupakan akronim dari Remaja Anti Hoax. Pelabelan ini bertujuan untuk memberikan kesan unik dan mudah diingat oleh para (calon) pembacanya. Adapun empat langkah utama dalam membuat Strip Komik REMAH, yaitu 1) menentukan tema cerita, 2) menyusun kerangka cerita, 3) membuat komik, dan 4) menerbitkan komik. Berikut adalah contoh kerangka cerita dan prototipe Strip Komik REMAH yang telah dikembangkan oleh Penulis:


Bagus: ”Dhika, lihat nih! Ada berita motor meledak karena handphone ditaruh di dalam jok.
Dhika: ”Itu hoax, Gus. Aku sudah baca klarifikasinya dari Kasatlantas Polsek Pasuruan.”
Bagus: ”Oalah. Kok sekarang banyak berita nggak bener di-share sama orang ya, Dhik?
Dhika: ”Nah, oleh karena itu, kita harus pandai-pandai kroscek berita.”
Bagus: ”Males ah. Repot amat pake kroscek-kroscek segala.”
Dhika: ”Eitt, bahaya lho, Gus. Kamu mau apa tiba-tiba dapat kiriman berita palsu kalau rumahmu terbakar atau orang tuamu meninggal?”
Bagus: ”Nggak lah! Bisa-bisa aku panik dan kalang kabut.”
Dhika: ”Tuh, kan! Makanya, hati-hati dengan hoax atau berita yang nggak jelas asal usulnya.”
Dhika: ”Ayo, jadi Remaja Anti-Hoax!
Bagus: ”Setuju!”



Gambar 1. Contoh Strip Komik REMAH (Remaja Anti-Hoax)

Strip Komik REMAH dapat diterbitkan secara online (daring) maupun cetak. Apabila strip komik ini nantinya akan dicetak, penerbitan strip komik ini dapat diusahakan melalui beberapa alternatif cara, yaitu 1) self-printing (cetak mandiri), 2) bekerja sama dengan salah satu percetakan lokal atau nasional, 3) bantuan dana BOS (apabila memungkinkan), 4) bantuan khusus dari sekolah, 5) bantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan 6) proposal pengajuan dana kepada beberapa perusahaan yang memiliki CSR (Corporate Social Responsibility) dalam bidang pendidikan. Strip Komik REMAH juga akan didistribusikan secara gratis melalui media sosial dan/atau media online lainnya, misalnya blog, website, facebook, instagram, twitter, blackberry messenger, line, dan whatsapp.
Adapun kegiatan Kampanye Anti-Hoax bagi para pelajar dengan menggunakan Strip Komik REMAH dapat dilaksanakan secara berkala, misalnya tiga bulan sekali. Kegiatan ini akan dikoordinir oleh OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) bekerjasama dengan para guru dan pihak dari Dinas Pendidikan. Selain itu, setelah diadakan Kampanye Anti-Hoax di sekolah-sekolah, akan dipilih Duta REMAH (Remaja Anti-Hoax) yang bertugas mengawal pelaksanaan gerakan anti-hoax di sekolah dan sebagai penyedia informasi tentang bahaya berita palsu bagi teman-temannya. Duta REMAH juga akan secara rutin membagikan Strip Komik REMAH, baik secara online maupun versi cetak.
Saran yang dapat diberikan oleh Penulis antara lain: a) masyarakat dan pelajar hendaknya menyadari pentingnya menanggulangi hoax dan menanggapinya dengan bijak demi mewujudkan masa depan yang lebih baik, sehingga diharapkan berbagai sarana pengenalan tentang bahaya berita palsu atau hoax dapat selalu didukung dan dikembangkan, misalnya pembuatan Strip Komik REMAH, dan b) pemerintah dan para pengembang media hendaknya menyadari pentingnya pembuatan dan pengembangan media strip komik bermuatan edukasi bahaya hoax untuk membantu menyelamatkan masyarakat pada umumnya dan pelajar pada khususnya.


Referensi

Franz, K. dan Meir, B. 1994. Membina Minat Baca. Bandung: PT. Remaja Rosada Karya.

Hurlock, E. B. 1978. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Kuwado, Fabian Januarius. 2017. Jokowi: Stop Penyebaran Berita Bohong, Fitnah dan Kebencian di Media Sosial. Diunduh dari: http://nasional.kompas.com/read/2017/06/08/18261731/jokowi.stop.penyebaran.berita.bohong.fitnah.dan.kebencian.di.medsos (24 Oktober 2017)

McCloud, S. 1993. Understanding Comics: The Invisible Art. New York: HarperPerennial.

MRJ, Buret. 2017. 7 Berita Hoax yang Beredar Sepanjang Tahun 2017. Diunduh dari: http://www.bukutahu.com/2017/09/7-berita-hoax-yang-beredar-sepanjang-tahun-2017.html (24 Oktober 2017)

Reisya, dr. Jezy. 2017. Awas, Berita Hoax Bisa Mengganggu Kesehatan Mental. Diunduh dari: https://meetdoctor.com/article/awas-berita-hoax-bisa-mengganggu-kesehatan-mental (24 Oktober 2017)


Reza, Jeko Iqbal. 2017. Indonesia Negara Keempat dengan Pengguna Facebook Teraktif di Dunia. Diunduh dari: http://tekno.liputan6.com/read/2926217/indonesia-negara-ke-4-dengan-pengguna-facebook-teraktif-di-dunia (24 Oktober 2017)

Komentar